PENDAMPINGAN MASYARAKAT MELALUI SIMULASI SIAGA DAN TANGGAP BENCANA DI KELUHARAN BATUA

  • Yoan Putri Praditia Susanto
  • Noviyani Hartuti
  • Darmiati Darmiati
  • Basuki Rahmat
  • Asyima Asyima

Abstract

Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Berdasarkan data BNPB pada tahun 2021 misalnya telah terjadi 5.402 kejadian bencana dengan sebaran jenis kejadian berturut-turut Banjir (1.794 kejadian), cuaca ekstrim (1.577 kejadian) dan tanah longsor (1.321 kejadian). Meskipun pembangunan di Indonesia telah dirancang dan didesain sedemikian rupa dengan dampak lingkungan yang minimal, proses pembangunan tetap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan ekosistem.  Kondisi Demografi keluaran batua yang cekung dan sangat rendah dari permukaan jalan juga diapit oleh dua kanal besar sehingga potensi banjir di wilayah ini sangat tinggi dan  Ketika terjadi banjir masih banyak masyarakat  yang belum paham apa yang harus mereka lakukan bahkan ada yang tidak ingin dievakusi karena tidak ingin meninggalkan rumah-rumah meraka. Adapun fakta lain belum ada pelatihan maupun edukasi secara khusus yang mereka dapatkan terkait dengan bencana banjir. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, maka diharapkan terwujudnya pola pikir dan perilaku pada pribadi/kelompok masyarakat yang siaga serta tanggap terhadap kejadian-kejadian bencana di lingkungan sekitannya

 

Kata Kunci : Siaga Bencana, Simulasi Bencana

 

Published
2023-07-30