Efek Rebusan Daun Salam (Syzgium polyanthum Wight) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Kafein
Abstract
Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau gout yang merupakan penyakit sendi disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Daun salam (Syzygium polyanthum Wight) diketahui mengandung flavonoid, minyak atsiri, seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, sitral, lakton, saponin, karbohidrat, selenium. Kandungan flavonoid dalam daun salam (Syzygium polyanthum Wight) yaitu quersetin dan fluoretin. Flavanoid merupakan senyawa yang bekerja sebagai penghambat enzim xantin oksidase yang mengubah hipoxantin menjadi xantin sehingga dapat mengurangi produksi asam urat yang berlebih.
Penelitian ini bersifat eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui efekrebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada mencit yang diinduksi kafein. Pada penelitian ini digunakan 15 ekor mencit yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan yang masing-masing kelompok terdiri atas 3 ekor mencit. Kelompok pertama rebusan daun salam 8,5% dengan dosis 0,2ml, kelompok kedua rebusan daun salam 8,5% dengan dosis 0,4ml, kelompok ketiga rebusan daun salam 8,5% dengan dosis 0,6ml, kelompok empat kontrol negatif (K-) yang diberikan aquadest, kontrol positif (K+) yang diberikan suspensi allopurinol. Pengukuran kadar asam urat dilakukan sebelum diinduksi (hari ke-1), sesudah diinduksi atau sebelum pemberian rebusan daun salam (hari ke- 6), dan sesudah pemberian air rebusan daun salam pada (hari ke 9, 12, dan 15). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun salam dengan dosis 0,6ml dapat menurunkan kadar asam urat pada mencit secara bermakna dibandingkan dengan dosis 0,2ml dan dosis 0,4ml, tetapi tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (allopurinol) dengan presentase tertinggi yaitu 158,8%.